AIESEC in Universitas Jember (UNEJ) menyelenggarakan Cross Functional Training (CFT) sebagai bagian dari programJoin AIESEC in UNEJ 2025. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai seluruh fungsi organisasi kepada probationary members (probies) sehingga mereka tidak hanya terfokus pada satu bidang yang dipilih saat memasuki masa probation.
CFT dirancang agar probies dapat mengenal alur kerja organisasi yang kompleks dan saling terhubung. Melalui kegiatan ini, mereka tidak sekadar diperkenalkan pada nama-nama fungsi, tetapi juga memahami peran, proses kerja, dan mekanisme manajerial dari setiap function.
Melalui CFT, para probies mendapatkan penjelasan mendalam tentang peran, proses, dan mekanisme manajerial di setiap fungsi sehingga dapat melihat keterkaitan antar-divisi dalam menjalankan aktivitas AIESEC.
Kegiatan dibuka dengan pemaparan umum mengenai pentingnya pemahaman lintas fungsi bagi pengembangan kepemimpinan. Dalam kesempatan ini, Agistya Haninta Eky selaku Organizing Committee President (OCP) Join AIESEC in UNEJ 2025 menekankan bahwa pelatihan ini membantu probies melihat dinamika kerja di luar function mereka sendiri.
“CRF dirancang agar probies memahami ekosistem AIESEC secara keseluruhan, bukan hanya satu fungsi pilihannya. Tanpa pemahaman ini, maka akan sulit bagi mereka untuk melihat bagaimana setiap bagian dari AIESEC saling bersinergi,” tegas Agistya Haninta Eky dalam sambutannya.
Rangkaian kegiatan berlanjut dengan sesi pengenalan setiap function, mulai dari penjelasan peran hingga kolaborasi yang terjadi antar setiap bagiannya didalam AIESEC.
Probies tidak hanya mendengar penjelasan satu arah, tetapi juga diajak memahami cara kolaborasi dan keterkaitan setiap bagian melalui sesi tanya jawab. Simulasi dan studi kasus digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek global melibatkan hampir semua fungsi.
Informasi dan pengalaman ini dapat menjadi bekal yang sangat berharga, terlebih mengingat fleksibilitas yang dapat terjadi di AIESEC. Probies sangat mungkin dialokasikan atau memilih untuk berpindah fungsi setelah masa probation berakhir, sesuai dengan kebutuhan organisasi dan minat perkembangan mereka.
Menurut panitia, tujuan utama dari CFT adalah membantu probies memiliki pemahaman yang lebih luas tentang keseluruhan sistem organisasi.
“CFT bukanlah sekadar orientasi fungsi biasa, tetapi sebuah langkah strategis dan dirancang untuk proses pembentukan pola pikir kepemimpinan yang adaptif, holistik, dan kolaboratif. Pemahaman lintas fungsi adalah pondasi yang kokoh sebelum probies memasuki fase kontribusi yang nyata, lebih besar, dan lebih kompleks di AIESEC.”
“Masa probation berlangsung selama satu bulan dan prosesnya tidak selalu mudah. Ada masa ketika probies merasa stuck dan mengalami burnout. Semoga para probies lebih konsisten karena perjalanan ini memang menuntut ketahanan mental. Pada momen seperti itulah, mengingat kembali tujuan awal bergabung dengan AIESEC dan visi besar yang ingin dicapai bersama menjadi sangat krusial. Sayang sekali jika potensi besar berhenti di tengah jalan hanya karena ketidaktahuan akan peluang dan dukungan yang tersedia,” tambah Agistya.
Menuju penutupan, panitia menegaskan bahwa CFT bukan hanya pengenalan fungsi, tetapi juga bagian dari proses pembentukan pola pikir kepemimpinan yang lebih matang. Pemahaman lintas fungsi menjadi pondasi penting sebelum probies memasuki fase kontribusi yang lebih besar di AIESEC.
Dengan berjalannya kegiatan ini, AIESEC in UNEJ mengukuhkan komitmennya dalam menyediakan wadah pembelajaran yang relevan dan transformatif bagi pemuda Jember. CFT diharapkan menjadi fondasi awal bagi probies untuk membangun ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan kesiapan berkontribusi pada komunitas global AIESEC.
Untuk informasi lebih lanjut dan dokumentasi kegiatan, kunjungi media sosial resmi AIESEC in UNEJ melalui Instagram @leadtheway_jember.
Penulis: Michelle Amalia Parongko dan Amirul Haziq
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
