terpikat sunrise di tanarara bukit eksotis di sumba timur - News | Good News From Indonesia 2025

Terpikat Sunrise di Tanarara, Bukit Eksotis di Sumba Timur

Terpikat Sunrise di Tanarara, Bukit Eksotis di Sumba Timur
images info

Terpikat Sunrise di Tanarara, Bukit Eksotis di Sumba Timur


Tak lengkap rasanya kalau tidak menginjakkan kaki di Bukit Tanarara saat berkunjung ke Sumba Timur. Bukit eksotis ini terletak di Desa Tanarara, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bukit Tanarara menawarkan pemandangan alam yang masih sangat asri dan panorama yang memukau. Dinamakan 'Tanarara', yang dalam bahasa setempat dapat diartikan berkaitan dengan tanah dan batu. Sesuai namanya, bukit ini menampilkan lanskap khas Sumba dengan padang savana yang luas, formasi batuan, dan vegetasi yang hijau di musim hujan. 

Akses Menuju Bukit Tanarara dari Waingapu

Ibukota Kabupaten Sumba Timur, Waingapu, menjadi titik awal perjalanan menuju Bukit Tanarara. Perjalanan darat dari Waingapu ke Desa Tanarara memakan waktu kurang lebih 60 menit, tergantung pada kondisi jalan. Tak seperti dulu, pelancong kini lebih nyaman di perjalanan karena kondisi jalan sudah mulus beraspal. 

Rute yang dilalui akan membawa pengunjung melewati pemandangan khas pedesaan Sumba dengan ladang dan kehidupan masyarakat setempat. Tidak tersedia angkutan umum reguler yang langsung menuju bukit, sehingga wisatawan disarankan untuk menyewa kendaraan di Waingapu atau menggunakan jasa pemandu wisata lokal yang sudah berpengalaman. 

baca juga

Berburu Sunrise di Bukit Tanarara

Keindahan utama yang menjadi daya tarik ratusan wisatawan untuk berkunjung ke Bukit Tanarara adalah fenomena matahari terbit atau sunrise. Untuk menyaksikan momen ini, pengunjung harus datang pada pukul 04.00 waktu setempat dan melakukan pendakian ringan menuju puncak bukit. 

Saat fajar menyingsing, langit di atas bukit Tanarara mulai berubah warna, dari kehijauan menjadi jingga kemerahan. Matahari kemudian muncul perlahan, menyinari hamparan savana dan kontur bukit-bukit yang memanjang sejauh mata memandang. Cahaya keemasan di pagi hari menyoroti rerumputan, pohon-pohon yang tumbuh sporadis, dan bebatuan, menciptakan siluet dan bayangan yang menakjubkan. 

Pemandangan ini disertai dengan hembusan angin dingin. Banyak pengunjung menyebut Bukit Tanarara sebagai salah satu spot terbaik di Indonesia Timur untuk mengabadikan sunrise yang spektakuler dan atmosfer yang menenangkan.

Jadi Lokasi Syuting Film

Keunikan lanskap Bukit Tanarara tidak luput dari perhatian industri perfilman Indonesia. Bukit ini mendapatkan sorotan nasional setelah dijadikan sebagai salah satu lokasi syuting untuk film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) yang disutradarai oleh Mouly Surya. Film yang mendapat pengakuan internasional ini memanfaatkan lanskap savana dan bukit-bukit di Tanarara untuk menggambarkan setting cerita yang epik, sunyi, dan penuh ketegangan. 

Bukit yang sama juga menjadi latar belakang dalam film komedi Susah Sinyal (2022). Menurut informasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Timur, pemilihan lokasi ini dikarenakan keaslian alamnya yang masih terjaga dan mampu memberikan visual yang kuat dan berkarakter. 

Atraksi Wisata di Bukit Tanarara

Selain menikmati sunrise, terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan selama berkunjung ke Bukit Tanarara. Aktivitas utama adalah hiking atau trekking ringan menyusuri lereng dan puncak bukit. 

Aktivitas ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati udara segar dan menjelajahi setiap sudut keindahan bukit dari berbagai sudut pandang. Bagi para penggemar fotografi, lokasi ini adalah surga untuk menghasilkan karya landscape, portrait, maupun astrofotografi di malam hari karena polusi cahaya yang sangat minim.

Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal di Desa Tanarara yang ramah dan masih memegang teguh tradisi adat Sumba. Memahami kehidupan dan budaya mereka akan menambah kedalaman pengalaman berwisata. 

Aktivitas lain yang dapat dilakukan adalah berkuda menyusuri savana, meskipun untuk ini perlu ditanyakan dan diatur terlebih dahulu dengan pemandu atau pengelola setempat. 

Penting untuk dicatat bahwa pengunjung diharapkan menerapkan prinsip wisata yang bertanggung jawab, seperti tidak meninggalkan sampah, tidak merusak vegetasi, dan menghormati setiap area yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, keindahan Bukit Tanarara dapat dinikmati secara berkelanjutan oleh generasi mendatang.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.