plta poso pembangkit ebt terbesar di indonesia timur nan ramah lingkungan - News | Good News From Indonesia 2025

PLTA Poso, Pembangkit EBT Terbesar di Indonesia Timur nan Ramah Lingkungan

PLTA Poso, Pembangkit EBT Terbesar di Indonesia Timur nan Ramah Lingkungan
images info

PLTA Poso, Pembangkit EBT Terbesar di Indonesia Timur nan Ramah Lingkungan


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan terbesar yang ada di wilayah Indonesia Timur. Berada di Desa Sulewana, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, PLTA Poso memiliki kapasitas sebesar 515 MW.

PLTA ini dioperasikan oleh PT Poso Energy yang dimiliki oleh Kalla Group. Dalam situs resminya, Kalla Group menyatakan bahwa mereka ikut berkomitmen dalam menjual energi tersebut ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 1.669 GWH.

Hasilnya, PLTA Poso mampu menyuplai persediaan listrik bersih dan terbarukan di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah. Dengan membendung aliran Sungai Poso yang berhulu di Danau Poso, pembangkit ini tersebar di beberapa area yang dibagi menjadi PLTA Poso I, PLTA Poso 2, dan PLTA Poso 3.

Secara keseluruhan, PLTA Poso bisa membangkitkan listrik sampai 515 MW, menjadikannya PLTA terbesar ketiga secara nasional dan PLTA terbesar di wilayah Indonesia Timur yang menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

Terangi Banyak Wilayah dengan Teknologi Canggih

PLTA Poso | Kalla Group
info gambar

Salah satu sudut PLTA Poso | Kalla Group


PLTA Poso sudah dioperasikan secara komersial seluruhnya sejak 7 Februari 2023. Menariknya, proyek ini menggandeng kontraktor, tenaga kerja, hingga tenaga ahli dari dalam negeri. Bahkan, ada sekitar 2.000 tenaga kerja, di mana 80 persennya merupakan warga setempat.

Kawan GNFI, PLTA Poso merupakan pembangkit peaker—pembangkit yang dioperasikan saat permintaan listrik sangat tinggi untuk melindungi lonjakan kebutuhan. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya sistem penyimpanan atau live storage yang amat besar, yakni Danau Poso.

Kerennya lagi, PLTA ini juga sudah dilengkapi dengan regulating dam yang dapat mengatur debit keluaran dari Danau Poso, sehingga pembangkit dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada jam puncak sepanjang tahun.

baca juga

Sinkronisasinya pun cepat, kurang dari 15 menit saja. Dengan demikian, PLTA tersebut dapat merespons perubahan beban dengan cepat dan memperbaiki kualitas listrik pada sistem jaringan.

Hal unik lain yang dimiliki oleh PLTA Poso adalah, jika PLTA lain butuh waduk besar, PLTA Poso justru menggunakan sistem pengelolaan run-off river (ROV). Sistem ini memungkinkan untuk mempertahakankan aliran sungai selama 24 jam, sehingga hanya membutuhkan bendungan atau tanggul berukuran kecil untuk gerbang air.

PLTA Poso sudah terkoneksi dengan saluran transmisi 275 kV ke Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, PLTA ini juga tersambung dengan saluran transmisi 150 kV dari pembangkit ke Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Ramah Lingkungan

Menyadur dari ANTARA Sulteng, PLTA Poso memanfaatkan aliran air untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator, sehingga listrik yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan sekitar pembangkit.

Lebih lanjut, dalam proses pemanfaatan air sebagai pembangkit listrik, air bakal dialirkan lewat saluran khusus yang disebut dengan waterway menuju ke Power House—tempat turbin dan generator berada. Setelah memutar turbin tersebut, air tidak berubah atau tercemar dan akan langsung dialirkan kembali ke alam dengan bersih.

Air itu tidak mengalami proses pembakaran maupun proses lain yang mengubah warna dan baunya. Artinya, air tersebut betul-betul hanya dimanfaatkan untuk memutar turbin. Hasilnya, tidak ada limbah, emisi gas rumah kaca, dan polusi air yang dihasilkan.

Secara sederhana, air yang disimpan hanya “dipinjam”. Air tersebut akan diversi sedikit ke sekitar sisi sungai sebelum kemudian diterjukan ke arah turbin. Kemudian, air tersebut akan kembali lagi pada sistem sungai.

Melalui situs resmi PLN, PLTA Poso ikut berkontribusi sekitar 10,69 persen dari total bauran EBT dalam sistem kelistrikan di wilayah Sulawesi Selatan. Hadirnya PLTA Poso memberi harapan besar akan terwujudnya energi hijau di Indonesia.

Saat ini, pasokan listrik nasional masih bertumpu pada bahan bakar fosil. Sementara itu, porsi penggunaan EBT masih terlampau kecil jika dibandingkan fosil.

Penggunaan energi hijau melalui PLTA dan jenis pembangkit listrik ramah lingkungan lainnya tentu lebih aman karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang merusak lingkungan, sehingga dapat dijadikan solusi alternatif agar tidak bergantung pada energi fosil.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.