Kabupaten Sumba Timur, di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sedang melakukan langkah strategis untuk mengubah posisinya dalam peta pariwisata Indonesia. Daerah yang lama mengandalkan keindahan alam dan budaya yang autentik kini mulai membangun ekosistem pariwisata yang lebih terstruktur dan berkelas.
Langkah ini diwujudkan melalui komitmen pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur pendukung, didorong oleh kehadiran investasi dari pelaku usaha seperti MYZE Hotel, Sinergi ini menjadi fondasi kuat bagi Sumba Timur untuk naik kelas sebagai destinasi wisata premium.
Membangun Infrastruktur hingga Sumber Daya Manusia
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, di bawah kepemimpinan Wakil Bupati Yonathan Hani, memiliki visi yang jelas dan holistik untuk pembangunan pariwisata. Visi ini tidak parsial, melainkan memandang Pulau Sumba secara keseluruhan sebagai satu destinasi yang terintegrasi.
"Kita terus memandang bahwa pembangunan pariwisata itu tidak boleh parsial di Pulau Sumba. Timur tidak boleh dibandingkan dengan walaupun nanti ada proses perbandingan, tetapi harus membangun dan melihat secara holistik, secara komprehensif," kata Yonathan Hani dalam konferensi pers peresmian MYZE Hotel Waingapu di Waingapu, Rabu (26/11/2025)
Strategi ini diimplementasikan dalam dua pilar utama. Pertama, adalah komitmen untuk mempertahankan dan menjaga aset utama pariwisata Sumba, yaitu alam dan budayanya, dalam keadaan asli.
“Kekuatan wisata alam itu adalah di alamnya. Bukan ada sentuhan manusianya. Bahkan begitu ada sentuhan manusia, wisata alam itu akan berubah jadi wisata buatan. Dan Sumba memilih untuk tetap mempertahankan itu," jelas Yonathan.
Pemerintah fokus memperbaiki infrastruktur pendukung seperti jalan menuju destinasi wisata, tanpa mengubah esensi dari keindahan alam tersebut.
Pilar kedua adalah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Menyadari bahwa wisata premium membutuhkan standar pelayanan yang prima, pemerintah mendorong peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal. Meski telah ada Sumba Hospitality Foundation di Sumba Barat Daya, upaya lebih masif masih diperlukan.
"Kita berharap sekolah-sekolah vokasi seperti itu ada di empat kabupaten. Dan kita bisa mempersiapkan 5 sampai 10 tahun mendatang itu menjadi pelaku wisata, khususnya wisata premium," harap Yonathan.
Selain itu, pemerintah juga mengidentifikasi dan mendorong potensi lokal lain, seperti fotografer dan videografer muda, serta mempromosikan Sumba sebagai destinasi road trip yang ideal bagi berbagai komunitas otomotif.
MYZE Hotel sebagai Katalisator
Kehadiran MYZE Hotel, yang dikelola oleh Artotel Group, merupakan bukti nyata meningkatnya kepercayaan investor terhadap potensi Sumba Timur. Bagi pemerintah daerah, kehadiran hotel ini memiliki makna ganda.
"Yang pertama, hadirnya MYZE Hotel itu membuktikan bahwa Pulau Sumba atau Kabupaten Sumba Timur punya potensi pengembangan pariwisata yang cukup baik," ujar Yonathan.
"Yang kedua, MYZE Hotel menyapu memberikan kesempatan kepada banyak anak-anak muda di Kabupaten Sumba Timur... untuk bisa belajar untuk bisa bekerja," tambahnya, menekankan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja lokal.
Director of Operations Artotel Group, Daniel Sunu Prasetyo, melihat peluang yang besar di Sumba Timur. "Kabupaten Sumba Timur bahkan NTT sendiri sebenarnya sudah mulai dikenal di dunia internasional karena eksotik. Ada beberapa hal yang paling menonjol adalah keindahan alam yang masih asli, kemudian keberagaman budaya dari masyarakat lokal yang sangat eksotik atau yang sangat otentik juga," papar Daniel.
MYZE Hotel hadir tidak hanya sebagai tempat menginap, tetapi sebagai pusat aktivitas yang melayani beragam segmen wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Caretaker General Manager MYZE Hotel Waingapu, Andy Bramasto, memaparkan fasilitas lengkap yang ditawarkan. "Kemudian kita juga ada resto, jadi rekan-rekan yang memang lapar tengah malam mau ngopi, kita bisa ke sini," jelas Andy.
Hotel ini juga dilengkapi dengan gym, spa, eksekutif lounge, dan kolam renang yang luas yang juga terbuka untuk masyarakat umum, sehingga positioningnya sebagai social hub di Waingapu semakin kuat. Strategi bisnis MYZE Hotel memproyeksikan pembagian segmen yang seimbang: 40% dari segmen MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), 30% wisatawan mancanegara (inbound market), dan 30% wisatawan domestik, termasuk masyarakat lokal yang terbukti memiliki spending power yang kuat.
Tambah Frekuensi Penerbangan
Sebuah destinasi wisata premium mustahil berkembang tanpa dukungan konektivitas yang memadai. Pemerintah Daerah Sumba Timur menyadari betul hal ini dan aktif menjalin komunikasi dengan maskapai penerbangan.
Wakil Bupati Yonathan Hani menyampaikan komitmennya. "Pemerintah daerah terus berkomitmen dan terus berusaha untuk memastikan airlines yang masuk di Kabupaten Sumba Timur itu lebih dari satu."
Upaya konkret telah dilakukan, termasuk pertemuan dengan Sriwijaya Air. "Tiga hari yang lalu saya baru bertemu dengan direktur utama pihak Sriwijaya Air, dari pihak Sriwijaya Air sangat-sangat serius. Mereka memastikan bahwa mereka pasti akan kembali tentunya dengan persyaratan-persyaratan tertentu," ungkap Yonathan.
Kehadiran MYZE Hotel menjadi nilai tawar yang kuat dalam negosiasi ini, karena menyediakan akomodasi berstandar yang dapat menampung peserta event nasional maupun internasional. "Saya yakin hari ini Kabupaten ketiga yang bisa announce bisa mengumumkan adalah Kabupaten Sumba Timur dengan hadirnya MYZE Hotel," tegas Yonathan.
Daniel Sunu Prasetyo dari Artotel Group juga mengapresiasi langkah pemerintah ini, menyebut negosiasi penambahan jadwal pesawat sebagai hal yang penting bagi operasional hotel.
Menuju Pariwisata Sumba Timur Naik Kelas
Langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, bersama dengan para pelaku usaha, menunjukkan sebuah perencanaan yang terintegrasi. Pembangunan tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas SDM dan konektivitas.
Dengan positioning yang jelas, "Sumba adalah Sumba", daerah ini bertekad untuk tidak menjadi "Bali berikutnya", melainkan menjadi destinasi premium dengan kekuatan alam dan budayanya yang tak tergantikan.
Sinergi antara komitmen pemerintah, investasi dari pelaku usaha seperti MYZE Hotel, dan dukungan maskapai penerbangan menjadi resep utama untuk mengantar pariwisata Sumba Timur naik kelas, membawa manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat, dan melestarikan keunikan alam serta budayanya untuk generasi mendatang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News