belgi art di gema desa talk dari desa seni menjadi jalan harapan dan medium ekspresi - News | Good News From Indonesia 2025

Belgi Art di Gema Desa Talk: Dari Desa, Seni Menjadi Jalan Harapan, Medium Ekspresi dan Perlawanan Sunyi

Belgi Art di Gema Desa Talk: Dari Desa, Seni Menjadi Jalan Harapan, Medium Ekspresi dan Perlawanan Sunyi
images info

Belgi Art di Gema Desa Talk: Dari Desa, Seni Menjadi Jalan Harapan, Medium Ekspresi dan Perlawanan Sunyi


Dibalik kesunyian desa, sering kali lahir gagasan-gagasan besar. Desa bukan lagi sekadar tempat pulang, melainkan ruang tumbuh bagi kreativitas, identitas, dan harapan yang berakar pada kehidupan sehari-hari.

Di sanalah proses berkarya berjalan pelan tapi jujur, dekat dengan realitas sosial, alam, dan manusia yang menghidupinya. Sayangnya, tidak semua proses dan karya dari desa mendapat ruang untuk didengar dan dilihat secara luas, sehingga segala potensi dan sumber daya sering tidak tertersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas.

Berangkat dari kegelisahan tersebut, Gema Desa Visual (GDV) hadir sebagai media dokumentasi dan narasi visual yang berupaya mengangkat suara desa melalui karya, cerita, dan perjalanan para pelaku kreatif lokal. Gema Desa Visual percaya bahwa setiap desa memiliki cerita penting yang layak disampaikan, bukan untuk dikasihani, melainkan untuk dihargai sebagai sumber pengetahuan, inspirasi, dan potensi masa depan.

Melalui program Gema Desa Talk, GDV menghadirkan ruang dialog terbuka untuk mempertemukan cerita-cerita itu dengan publik yang lebih luas. Salah satu episode yang dijadwalkan tayang pada akhir bulan Desember ini menghadirkan salah satu pemuda, Belgi Alhuda, founder Belgi Art, seorang kreator yang menjadikan seni sebagai medium ekspresi, perlawanan sunyi, sekaligus harapan.

Dalam perbincangan ini, seni tidak diposisikan sekadar sebagai produk estetika, melainkan sebagai proses kesadaran tentang diri, lingkungan, dan realitas sosial di sekitarnya.

Proses dibalik layar pembuatan video podcast di Gema Desa Talk | sumber: Dok. Pribadi Belgi Alhuda
info gambar

Proses dibalik layar pembuatan video podcast di Gema Desa Talk | sumber: Dok. Pribadi Belgi Alhuda


Belgi berbagi perjalanan berkaryanya yang tumbuh dari keterbatasan, kegagalan, dan keyakinan untuk tetap berjalan meski pelan. Baginya, berkarya dari desa berarti berdamai dengan proses, membangun konsistensi, dan menumbuhkan makna di tengah keterbatasan ruang dan sumber daya. Seni menjadi cara untuk bertahan, berbicara, dan mengajak orang lain melihat desa sebagai ruang yang hidup, bukan tertinggal.

Lebih dari sekadar kisah personal, Gema Desa Talk menghadirkan pesan penting bagi generasi muda dan siapapun yang ingin memulai usaha atau karya: mulailah saja dulu. Menjadi salah satu kutipan yang keluar dari perbincangan tersebut.

Belgi berpendapat, bahwasanya jika kita ingin memulai usaha harus disertai dengan tindakan dan tidak perlu menunggu sempurna, tidak harus menunggu modal besar, dan tidak perlu takut gagal. Banyak usaha besar justru lahir dari langkah kecil yang dilakukan dengan keberanian dan ketekunan.

Masih kata Belgi, pemuda yang juga menjabat sebagai ketua Karang Taruna Desa Ciburayut ini memiliki pandangan agar setiap usaha yang dibangun hari ini idealnya tidak berhenti pada keuntungan semata.

Menurutnya, usaha yang kuat adalah usaha yang mampu memberikan kontribusi dan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta berkelanjutan dalam jangka panjang. Usaha yang membuka lapangan kerja, menggerakkan ekonomi lokal, menjaga nilai kebersamaan, dan tetap menghormati alam sebagai sumber kehidupan. Dari desa, konsep keberlanjutan ini justru bisa tumbuh lebih alami karena dekat dengan manusia dan lingkungannya.

Gema Desa Visual menghadirkan suara lokal dan mengangkat potensi sumber daya, menampilkan narasi dandan kepolosan wajah-wajah desa meski dalam prakteknya masih terbentur berbagai kendala, baik operasional, peralatan dan sumber daya manusia. Akan tetapi kecintaan mereka pada desa dan keberanian untuk memulai berkarya perlu mendapatkan apreasiasi.

Gema Desa Talk menjadi pengingat bahwa desa bukan batas, melainkan awal. Bahwa karya, usaha, dan mimpi dapat tumbuh dari mana saja, selama ada keberanian untuk memulai dan kesadaran untuk memberi dampak. Di tengah dunia yang bergerak cepat, desa menawarkan cara bertumbuh dari bawah yang lebih berakar pelan, bermakna, dan berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BA
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.