Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI tengah mengembangkan 6.152 desa dan kampung wisata rintisan di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan untuk mengubah potensi lokal menjadi destinasi pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menyatakan bahwa seluruh desa wisata tersebut telah memiliki jejaring.
“Saat ini pengembangan 6.152 desa wisata rintisan di Indonesia sudah memiliki jejaring,” ujarnya.
Sebanyak 98 desa di Bangka Belitung disebutkan sudah berkembang dengan baik dan mendorong kemandirian ekonomi warga.
Untuk memastikan pengembangan yang terarah, Kemenpar akan mereformulasi strategi melalui Panitia Kerja Standardisasi Desa Wisata bersama Komisi VII DPR RI.
“Kehadiran Komisi VII DPR untuk merumuskan regulasi yang turunannya membumi sesuai harapan dan aspirasi masyarakat,” jelas Hariyanto.
Dukungan diberikan melalui intervensi fisik (sarana dan prasarana) dan non-fisik dengan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sayangnya, pada tahun ini DAK tidak dialokasikan akibat efisiensi anggaran.
“Mudah-mudahan dengan perjuangan Komisi VII DPR ini, DAK 2026 akan ada lagi untuk mengembangkan desa wisata rintisan menjadi maju hingga mandiri,” harap Hariyanto.
Langkah ini diyakini akan memperkuat fondasi pariwisata desa yang berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News