Striker Timnas Indonesia, Ole Romeny menceritakan awal muda bersedia menjalani proses naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Romeny jadi bagian dari gelombang pemain diaspora yang memperkuat Timnas Indonesia sejak kepemimpinan Erick Thohir di PSSI.
Dirinya resmi menjadi WNI usai menjalani sumpah kewarganegaraan pada 8 Februari 2025 yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Inggris. Ole menjalani debut bersama Timnas Indonesia pada 20 Maret 2025 saat bertandang ke markas Australia.
Namun, satu hal yang tak diketahui publik adalah cerita awal mulanya bersedia menjalani proses naturalisasi menjadi WNI.
Awal minatnya bersedia membela Skuad Garuda terjadi usai membaca sebuah berita olahraga.
"Wartawan itu menerbitkan berita bahwa saya bisa bermain untuk Indonesia," kata Romeny dilansir dari AD.nl.
“Berita itu kemudian diliput secara luas oleh media lain," lanjutnya.
Pihak PSSI lalu menghubungi agar Ole Romeny bersedia membela Timnas Indonesia di pentas internasional. Namun, striker berusia 25 tahun tersebut mengaku awalnya tidak tahu sama sekali bahwa dirinya memenuhi syarat bisa membela Timnas Indonesia.
Tak lama setelah itu, saya menerima telepon dari Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI)," ujar Ole.
"Tetapi jujur saja, saya bahkan tidak tahu bahwa saya memenuhi syarat untuk bermain bagi Indonesia."
“Saya harus bertanya kepada ibu terlebih dahulu soal detail lebih lanjut soal nenek," lanjutnya.
Akhirnya Ole baru yakin bisa membela Timnas Indonesia usai ibunya menemukan akte kelahiran milik sang nenek. Ternyata benar bahwa nenek Ole lahir di Indonesia.
Sebagai informasi, nenek Ole bernama Helene Wilhemina Romenij lahir di Medan, Sumatra Utara, pada 2 April 1923. Sang nenek diakui oleh Romeny memang sepanjang hidupnya merasa sebagai orang Indonesia di Belanda.
"Ibu saya menemukan bahwa nenek memiliki akta kelahiran Indonesia dan itulah mengapa saya bisa bermain untuk Indonesia," kenangnya.
“Saya tahu nenek terus merasa sebagai orang Indonesia di Belanda dan sangat memuji Sumatra."
"Saya harus bergantung pada cerita-ceritanya tentang Pulau Sumatra."
"Saya sendiri waktu itu belum pernah ke Indonesia," lanjutnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


