Banyak permainan tradisional yang sudah mulai jarang dimainkan pada saat ini. Salah satu permainan tradisional yang dulunya banyak dimainkan oleh anak-anak, khususnya di daerah Madura, Jawa Timur adalah obag usep.
Permainan yang sekilas terlihat sederhana ini banyak dimainkan oleh anak-anak untuk mengisi waktu luang dulunya. Permainan yang dimainkan oleh banyak anak sebagai pemainnya ini makin menambah keseruan dalam proses bermainnya.
Selain bersifat sebagai hiburan, permainan tradisional dari Madura ini juga bisa menjadi sarana bersosialisasi bagi setiap anak. Ketika memainkan permainan ini, anak-anak akan bertemu dengan teman sebayanya dalam waktu yang sudah ditentukan bersama.
Meskipun sudah mulai jarang dijumpai, wawasan terkait permainan tradisional obag usep masih tetap bisa diwariskan untuk generasi di masa yang akan datang. Lantas bagaimana ulasan seputar permainan tradisional dari daerah Madura, Jawa Timur tersebut?
Sekilas tentang Obag Usep, Permainan Tradisional dari Madura, Jawa Timur
Dinukil dari buku Nilai Budaya dalam Permainan Rakyat Madura Jawa Timur, obag usep merupakan salah satu permainan tradisional yang banyak dimainkan oleh anak-anak dulunya. Penamaan nama permainan ini diambil dari proses bermainnya.
Dalam bahasa Jawa, kata "Obag" atau "Gobag" bisa didefinisikan sebagai permainan yang banyak pelaku di dalamnya. Sementara itu, kata "Usep" bermakna uyel-uyelan atau menggosok dengan tangan.
Definisi ini menggambarkan proses bermain obag usep. Permainan ini dimainkan oleh banyak pemain yang nantinya dibagi dalam dua kelompok berbeda.
Persiapan Sebelum Bermain
Tidak banyak persiapan yang diperlukan untuk memulai permainan obag usep. Pertama, semua pemain mesti berkumpul terlebih dahulu.
Tidak ada batasan jumlah pemain dalam permainan ini. Namun biasanya pemain yang bermain dalam permainan obag usep mesti berjumlah genap agar bisa dibagi menjadi dua kelompok.
Setelah itu, para pemain bisa menentukan area permainannya. Tempat bermain obag usep biasanya merupakan area terbuka berbentuk persegi panjang, seperti pekarangan rumah dan lapangan terbuka.
Nantinya akan dibuat garis tengah yang membagi kedua sisi lapangan. Masing-masing sisi nantinya akan ditempati oleh kedua kelompok yang saling berhadapan.
Jika semua persiapan sudah tersedia, maka proses bermain bisa dimulai.
Tahapan dan Cara Bermain
Pada awalnya, para pemain bisa berpasang-pasangan terlebih dahulu. Setelah itu, mereka melakukan suit antara satu sama lain.
Pihak yang menang akan berkumpul menjadi satu kelompok. Begitu pun sebaliknya, pihak yang kalah akan menjadi satu kelompok juga.
Selanjutnya setiap kelompok bisa mengisi masing sisi lapangan yang sudah dibagi dua. Kelompok yang menang akan menyerang terlebih dahulu.
Salah seorang dari kelompok penyerang atau waru bisa maju melewati garis ke daerah lawan. Tujuannya adalah untuk menarik salah seorang pemain lawan ke area kelompoknya.
Ketika melewati garis tengah, waru mesti mengambil nafas panjang dan menutup mulutnya. Hal ini mesti bisa dia tahan hingga berhasil membawa pemain lawan masuk ke daerah kelompoknya.
Sementara itu, pemain dari kelompok bertahan mesti bisa sekuat tenaga menahan tarikan waru agar tidak melewati garis tengah. Pemain lain juga bisa mengganggu agar waru membuka mulut karena kehabisan nafas.
Jika mulut waru terbuka, maka dia mesti segera kembali ke daerahnya. Jika tertahan, maka dia akan masuk ke dalam kelompok bertahan dan tidak bisa kembali ke daerahnya.
Nantinya kelompok bertahan akan balik menyerang dengan cara yang sama. Proses ini akan terus berlangsung hingga tidak ada lagi pemain yang ada di kelompok lawan.
Kelompok yang berhasil menarik semua pemain lawan akan dinyatakan sebagai pemenang dalam permainan tradisional dari Madura, Jawa Timur ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
