Kawan GNFI, pernahkah kamu melihat jus buah bit yang merah menyala, permen alami, atau yoghurt dengan sentuhan warna merah cantik?
Mungkin, kamu akan berpikir, “Wah, itu dari mana ya warnanya?” Nah, jawabannya ada pada pigmen alami yang namanya betalain, si superstar dari dunia tanaman.
Yuk, kita ulik lebih dalam tentang pigmen buah bit ini, mengapa dia menarik buat pangan fungsional, dan bagaimana cara ekstraknya agar tetap sehat.
1. Betalain: Pigmen yang Beda dari yang Lain
Kalau biasanya kita familiar sama klorofil hijau atau karotenoid oranye, betalain ini berbeda.
Pigmen ini cuma ada di tumbuhan tertentu, salah satunya si buah bit (Beta vulgaris). Betalain terbagi jadi dua jenis:
- Betasianin: Memberi warna merah sampai ungu.
- Betaxantin: Memberi warna kuning sampai oranye.
Yang unik, tumbuhan yang punya betalain biasanya tidak punya antosianin, jadi si bit ini punya identitas warna sendiri yang tidak bisa digantikan pigmen lain.
Selain keren secara visual, betalain juga punya manfaat bioaktif. Artinya, tidak hanya membuat makanan cantik, tetapi juga membuat tubuh kita bahagia dan sehat, terutama karena aktivitas antioksidannya yang tinggi.
2. Kandungan Pigmen dalam Bit
Kadar betalain di bit tidak selalu sama, Kawan GNFI, tetapi bergantung pada:
- Varietas bitnya (merah, kuning, atau oranye).
- Kondisi tanam (cahaya, tanah, dan suhu).
- Perlakuan pascapanen (berapa lama disimpan, suhu, dan cahaya).
Beberapa penelitian mengatakan bahwa akar bit merah bisa punya 100–500 mg betalain per 100 gram berat segar, dengan dominasi betasianin.
Varietas kuning atau oranye biasanya lebih banyak betaxantin. Betalain ini larut dalam air, jadi gampang banget dipakai di minuman, jus, atau yoghurt. Namun, jangan lupa, dia sensitif sama pH, panas, dan cahaya.
3. Cara Ekstraksi Betalain
Jika ingin membuat warna alami dari bit, kita harus mengekstrak pigmennya dulu. Ada beberapa cara:
- Metode konvensional: menggunakan air atau buffer asam ringan (pH 4–5) biar pigmen tidak rusak. Kadang dicampur etanol buat hasil lebih maksimal.
- Metode modern: Ultrasound-assisted extraction (UAE), microwave-assisted extraction (MAE), atau pressurized liquid extraction (PLE). Metode ini lebih cepat dan lebih efisien, jadi cocok buat produksi skala besar.
Setelah diekstrak, biasanya kita akan mengecek kualitas dan jumlah pigmen pakai spektrofotometer UV-Vis. Betasianin biasanya muncul di panjang gelombang 535 nm, betaxantin di 480 nm. Jika mau lebih detail, bisa menggunakan HPLC untuk lihat masing-masing senyawa betalainnya.
4. Stabilitas Pigmen: Jangan Sampai Pudar
Nah, ini bagian tricky-nya, Kawan GNFI. Betalain itu sangat cepat rusak jika terkena panas, cahaya, atau pH ekstrem. Ia paling senang berada di pH 4–6 dan suhu rendah, sehingga jika digunakan untuk jus panas atau makanan yang dipanaskan lama, warnanya bisa luntur, dan aktivitas antioksidannya berkurang.
Beberapa cara untuk menjaga stabilitas:
- Simpan di suhu rendah dan gelap.
- Tambahkan antioksidan tambahan.
- Enkapsulasi pigmen supaya lebih tahan lama.
Dengan trik ini, kita tetap bisa nikmatin warna merah cantik dari bit tanpa kehilangan manfaatnya.
5. Betalain sebagai Bahan Pangan Fungsional
Sekarang adalah bagian yang paling menarik, mengapa bit ini bisa disebut pangan fungsional? Betalain tidak hanya pewarna, tetapi punya banyak manfaat untuk tubuh:
- Antioksidan: Bisa menangkal radikal bebas, yang kalau kebanyakan bisa membuat penuaan dini dan penyakit kronis.
- Antiinflamasi: Bisa meredakan peradangan, bagus buat kesehatan jantung dan metabolisme.
- Hepatoprotektif: Mendukung kesehatan hati.
- Kardioprotektif: Beberapa studi menunjukkan konsumsi jus bit bisa turunkan tekanan darah dan memperbaiki profil lipid.
6. Aplikasi di Industri Pangan
Di industri makanan, betalain sudah mulai dipakai sebagai pewarna alami pengganti pewarna sintetis, terutama untuk:
- Minuman: jus, smoothie, dan sirup.
- Produk olahan: yoghurt, permen, dan saus.
- Makanan siap saji yang ingin “clean label”.
Ada juga yang dimanfaatkan sebagai enkapsulasi pigmen, sehingga bisa dicampur di produk panas atau berbasis lemak tanpa takut warnanya pudar. Intinya, bit membuat makanan menjadi lebih sehat, natural, dan tetap cantik.
7. Faktor yang Memengaruhi Kandungan Pigmen
Beberapa hal yang memengaruhi kadar betalain di bit:
- Varietas/genetik: Bit merah lebih banyak betasianin, bit kuning/oranye lebih banyak betaxantin.
- Lingkungan tumbuh: Cahaya, suhu, dan stres ringan bisa bikin pigmen lebih banyak.
- Pascapanen: Lama penyimpanan, cahaya, dan suhu memengaruhi kualitas.
- Proses pengolahan: Panas, pH ekstrem, dan enzim oksidatif bisa menurunkan kadar pigmen.
Secara keseluruhan, buah bit (Beta vulgaris) bukan cuma cantik di mata, tetapi juga hebat di tubuh. Betalainnya memberi warna merah, ungu, dan kuning, sambil menjadi antioksidan dan bahan pangan fungsional.
Tantangannya memang soal stabilitas, tetapi dengan teknik ekstraksi yang tepat, perlakuan minimal, dan enkapsulasi, manfaat dan warnanya bisa tetap maksimal.
Jadi, jangan anggap remeh si bit ini, selain bikin makanan lebih menarik, dia juga bikin tubuh kita lebih sehat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News