Setiap tanggal 20 November, dunia memperingati Hari Anak Sedunia atau World Children’s Day 2025. Bukan tanpa alasan, peringatan ini sebagai bentuk refleksi sekaligus perjuangan dalam memperjuangkan hak-hak anak di seluruh belahan dunia.
Hari Anak Sedunia merupakan ajang refleksi serta memperdalam pemahaman tentang hak-hak anak. Namun, bagaimana peringatan Hari Anak Sedunia tahun 2025? Seperti apa sejarah dan cara merayakannya?
Untuk mengetahui lebih dalam seputar Hari Anak Sedunia, GNFI menghimpun tema, sejarah, hingga kegiatan Hari Anak Sedunia 2025. Simak sampai habis, ya!
Tema Hari Anak Sedunia 2025
Peringatan Hari Anak Sedunia 2025 bertajuk “My Day, My Rights” atau “Hariku, Hakku”. Tema ini mengembalikan semangat global dalam memahami dan mengenal lebih dalam tentang kehidupan anak-anak.
World Children’s Day 2025 mengingatkan kembali tentang hak-hak anak yang hadir, hilang, dan diupayakan setiap hari serta mengangkat kembali partisipasi dan keberadaan anak. Melalui tanggung jawab bersama, cita-cita ini hadir untuk menyuarakan pendapat dan hak anak-anak.
Sejarah Hari Anak Sedunia
20 November menjadi pilihan dalam merayakan World Children’s Day 2025. Dicetuskan pertama kali pada tahun 1954, Hari Anak Sedunia diangkat untuk mengingatkan kembali kebersamaan global dalam meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan anak-anak di seluruh penjuru dunia.
Pemilihan tanggal 20 November berlatar belakang pada peristiwa penting pada tahun 1959 yang mana Majelis Umum PBB membuat Deklarasi Hak-hak Anak. Selain itu, tanggal ini juga merupakan momen konvensi Hak-hak Anak yang diselenggarakan pada tahun 1989.
Berangkat dari deklarasi dan konvensi tentang Hak-hak anak, sejak tahun 1990 diadopsi menjadi peringatan Hari Anak Sedunia. Melalui berbagai peristiwa, Hari Anak Sedunia menjadi pengingat dalam memperjuangkan serta merayakan hak-hak anak untuk mewujudkan dunia yang ramah dan aman bagi anak-anak.
Kegiatan Hari Anak Sedunia di Sekolah
Berikut kegiatan edukatif di Sekolah yang dapat diadakan guru dalam memperingati Hari Anak Sedunia.
1. Pentas Seni Anak-anak
Momentum Hari Anak Sedunia dapat menjadi pilihan dalam menyelenggarakan berbagai pentas kesenian anak-anak. Mereka dapat menunjukkan kreativitas dan mengekspresikan dirinya melalui beragam kegiatan, seperti pentas drama, membaca puisi, hingga lomba menghias dengan tema anak.
Berbagai kegiatan dengan tema anak dapat mendorong perkembangan emosional dan respons positif anak-anak. Secara tidak langsung pentas seni juga merupakan ajang promosi untuk Hari Anak Sedunia dengan cara yang dekat dan relevan.
2. Refleksi dan Apresiasi di Kelas
Kelas tidak hanya sebagai ruang transfer pengetahuan, tetapi juga ruang dalam mengajarkan kehangatan dan kebersamaan. Saat peringatan Hari Anak, guru-guru di sekolah dapat mengadakan kegiatan berupa diskusi menarik yang dikemas dengan pendekatan khas anak-anak.
Kegiatan ini seperti diskusi kecil, menulis harapan, hingga mengenang memori tentang kebebasan berekspresi dan berpendapat anak-anak. Ajang ini dapat menjadi wadah dalam kebersamaan serta melatih kepercayaan diri, berkomunikasi, hingga empati anak-anak.
3. Kampanye Poster Hak Anak
Merayakan Hari Anak Sedunia dengan kampanye poster menjadi ide menarik. Guru dapat mengadakan lomba poster bertajuk Hari Anak yang akan dimeriahkan oleh anak-anak.
Kampanye ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga momen belajar anak-anak dalam kepekaan terhadap hak dan keberanian menyuarakan pendapat. Hal ini dapat menumbuhkan kesadaran tentang hak anak dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah pembahasan seputar Hari Anak Sedunia yang dapat menjadi pemahaman Kawan tentang hak-hak anak guna melanjutkan tongkat estafet generasi menuju dunia yang lebih baik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
